Cetak Sablon merupakan salah satu bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak Sablon dapat diartikan sebagai kegiatan cetak-mencetak grafis dengan menggunakan kain gasa, biasa disebut screen, pada bidang yang menjadi sasaran cetak. Gambar yang tercetak pada objek cetak akan sesuai dengan model atau klise yang terdapat pada screen. Karenanya model pada screen ini merupakan acuan cetak untuk menyablon objek-objek selanjutnya.
Selain cetak sablon, ada teknik cetak laing, yakni cetak Offset / Mesin. Cetak Offset merupakan teknik cetak dengan menggunakan Plat ( aluminium maupun kertas ) sebagai master. Sistem cetak ini menggunakan prinsip tolak menolak antara air dan minyak.
Dari kedua proses cetak tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Cetak Offset memiliki kecepatan dan ketepatan serta akurasi gambar yang cukup tinggi. Sementara itu cetak sablon hasilnya sangat relatif, artinya kualitas hasil cetakan tergantung pada individu yang melakukannya.
Kelemahan dengan sistem cetak offset adalah bahwa objek cetak yang bisa dicetak hanyalah yang berbentuk datar dan memiliki ketebalan serta ukuran tertentu saja. Sedangkan cetak sablon aplikasinya dapat diterapkan pada berbagai biberbagai bidang asal permukaannya rata. Oleh karena itu cetak sablon dapat dilakukan di hampir semua benda seperti kertas, kain, plastik, mika, aluminium, keca, gelas, porselen dengan berbagai ukuran.
Modal untuk cetak sablon juga relatif lebih murah dari pada cetak offset. Bandingkan saja, dengan modal Rp. 100.000,- saja kita sudah bisa membeli peralatan sablon lengkap, sedangkan untuk cetak Offset harga mesinnya diatas Rp. 15juta.
Bersambung....
Bersambung....
0 comment(s):
Posting Komentar
Silakan Beri Komentar