Indonesia
gagal merebut medali emas cabang sepak bola pada SEA Games XXVI setelah
dalam babak final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin
malam (21/11), kalah melawan Malaysia. Indonesia harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor
4-5 melalui adu pinalti.
Dengan hasil ini, timnas Garuda Muda hanya mampu merebut medali perak,
sedangkan medali emas berhak disandang oleh juara bertahan Malaysia.
Untuk medali perunggu, direbut oleh Myanmar setelah mengalahkan Vietnam
4-1.
Kekalahan
itu membuat sepak bola tidak mampu menyempurnakan sukses Indonesia
sebagai juara umum. Indonesia berhasil mengumpulkan 171 medali
emas, 147 perak, dan 136 perunggu. Hasil itu jauh melampaui target 155
emas yang ditetapkan untuk aman merebut gelar juara umum.
Tim sepak bola Malaysia menaklukkan skuad Garuda Muda lewat adu penalti
yang dramatis dalam laga final SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora
Bung Karno, Senin 21 November 2011malam. Dua eksekutor yaitu Ferdinand
Sinaga dan Gunawan Dwi Cahyo gagal menyarangkan bola ke gawang Malaysia
yang dijaga Che Mat Khairul Fahmi.
Skuad besutan Rahmad Darmawan
sempat memiliki peluang ketika tendangan untuk Malaysia yang diambil
Saarani Ahmad Fakri berhasil ditepis Kurnia Meiga. Namun harapan
Indonesia merebut emas dari tangan juara bertahan Malaysia kandas
setelah tendangan Ferdinand Sinaga, ditepis Che Mat Khairul.
Sementara kapten Malaysia Bakhtiar Baddrol yang menjadi eksekutor
terakhir sukses menyarangkan bola ke jala Kurnia Meiga. Adu penalti
Indonesia versus Malaysia berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan
Malaysia.
Kekalahan dramatis ini membuat sekitar 90 ribu
penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno terdiam. Pasukan Garuda Muda
juga terlihat lemas dan saling menundukkan wajah di lapangan. Memang,
hasil yang cukup mengecewakan mengingat Patrich Wanggai dan kawan-kawan
bermain cukup apik di babak kedua hingga memaksa juara bertahan Malaysia
bermain seri sampai babak perpanjangan waktu berakhir.
Skuad
Garuda Muda sebenarnya unggul lebih dulu lewat tandukan Gunawan Dwi
Cahyo di menit ke-5. Gunawan memanfaatkan umpan sepak pojok yang diambil
pemain asal Papua, Octavianus Maniani, yang gagal diantisipasi penjaga
gawang Malaysia. Indonesia pun memimpin 1-0.
Sejak menit awal, pasukan besutan pelatih Rahmad Darmawan memang langsung menggebrak pertahanan Malaysia. Dua menit setelah
kick off
misalnya, pemain sayap Andik Vermanysah nyaris mencetak gol setelah
menerobos barisan belakang Malaysia. Namun tendangan kerasnya di samping
gawang berhasil ditepis pejaga gawang Che Mat Khairul Fahmi.
Dua menit kemudiang giliran Patrich Wanggai yang memperoleh bola
muntahan dari penjaga gawang Malaysia, namun tendangan Patrich ke gawang
masih bisa dihadang pemain belakang Malaysia. Pada menit ke-14, Wanggai
kembali mendapat peluang, namun tendangannya dari dalam kotak pinalti
masih bisa ditepis Che Mat Khairul.
Serangan pasukan Garuda
Muda terus menghantam barisan pertahanan Malaysia. Pada menit ke-17
giliran Titus Bonai yang menerobos dari sayap kiri. Tibo melesakkan bola
ke jala Malaysia yang gagal ditepis Che Mat Khairul. Namun gol kedua
Indonesia dianulir karena wasit memutuskan Tibo berada di posisi
off side.
Memasuki menit ke-20 giliran para pemain Malaysia yang menyerang balik.
Mereka melakukan tekanan melalui sayap kiri dan kanan. Pasukan Harimau
Malaya ini juga menguasai lini tengah. Hasilnya, mereka berhasil
menyamakan kedudukan di menit ke-34 melalui tandukan Omar Mohd
Asraruddin. Skor pun imbang menjadi 1-1. Hasil seri bertahan hingga 45
menit babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Garuda Muda
langsung menggebrak pertahanan Malaysia. Pada menit ke-65, Wanggai
nyaris mencetak gol. Namun sepakannya melebar tipis ke kiri gawang
Malaysia. Hingga babak kedua berakhir skor tetap seri 1-1. Wasit
kemudian memberi perpanjangan waktu 2 kali 15 menit namun tetap tak
mengubah keadaan hingga akhirnya dilakukan adu pinalti.